Kamis, 22 Mei 2014

Overdrive? Distorsi? Fuzz?

Ini mungkin topik ringan yang masih menjadi pertanyaan besar di kalangan musisi yang baru berkecimpung di dunia efek, terutama mereka yang ingin membuat suara gitarnya menjadi lebih "garang" tapi belum tahu apa yang mau mereka cari. Apa itu Distorsi, apa itu Overdrive, dan apa itu Fuzz?

Untuk mempermudah, dari ketiga jenis efek diatas adalah jenis dari "Dirt Effect", biasa disebut juga dirt channel atau dirt pedal, karena fungsinya yang memberikan kesan "kotor" pada nada dan merusaknya. Saya akan mulai dari Overdrive.

Over Drive (baik dengan spasi atau tanpa spasi), adalah istilah bagi suara yang agak pecah seperti suara pada amplifier ketika volume suaranya di set full. Sesuai dari namanya Over Driven, yang artinya "memaksa" amplifier untuk bekerja diluar batas, yang menyebabkan terjadinya "pemangkasan" atau clipping pada sinyal. Sebagai contoh, ini adalah sinyal yang masih murni dan belum terpangkas:
(credit: jimdunlop)
Lalu setelah amplifier dipaksa untuk bekerja diluar batas, sinyal akan terpangkas seperti ini:
(credit: jimdunlop)
Ini menyebabkan suara akan terdengar lebih "warm", yaitu istilah bagi suara yang terkesan lebih tebal dan terdapat harmonik di dalamnya, tetapi tidak terlalu banyak. Ini disebut juga soft clipping, karena pemangkasan pada sinyal yang berada di luar batas kemampuan terjadi secara halus, ini adalah contoh pemangkasan halus dan kasar:
(credit: wiki)
Yang terjadi pada amplifier tabung yang menghasilkan suara overdrive yang "nikmat di telinga" adalah soft clipping. Dan jika amplifier dipaksa lebih keras lagi atau diberikan input yang jauh lebih tinggi dari biasanya, maka pemangkasan terhadap sinyal akan terjadi lebih parah lagi. Disamping amplifier yang tidak sanggup memberikan output yang sangat jauh lebih besar dari kemampuannya, amplifier juga "berusaha" memperbaiki sinyal agar pemangkasan tidak terjadi secara kasar, hal tersebut membuat sinyal yang tadinya terpangkas menjadi lebih terharmoni.
(credit: jimdunlop) 

Kamu mungkin mendengar seperti suara oktaf atau suara harmoni di nada ke-5 pada saat memetik satu senar pada efek distosi.

Dan, satu lagi bentuk lain dari distorsi adalah Fuzz. Berbeda dengan overdrive dan distorsi yang sudah dijelaskan diatas, Fuzz memberikan pemangkasan yang kasar terhadap sinyal. Sinyal hancur total dan suara yang keluar akan seperti suara speaker yang sudah pecah. Yang terjadi pada sinyal adalah seperti ini:

(credit: jimdunlop) 
Sinyal benar-benar hancur dan mungkin suaranya bisa dibandingkan dengan suara yang keluar dari Game Boy.

Dari yang sudah dijelaskan diatas, dapat disimpulkan kalau overdrive dan distorsi hanyalah berbeda dari faktor banyaknya pemangkasan terhadap sinyal, jika sinyal hanya terpangkas sedikit dan masih bersuara mirip seperti suara gitar normal, itu bisa disebut overdrive, dan jika pemangkasan tarjadi jauh lebih besar maka akan menghasilkan suara yang disebut distorsi. Lalu, jika sinyal terpangkas secara kasar yang membuat suara seperti speaker pecah, suara tersebut disebut fuzz.

Dan seiring berkembangnya teknologi permusikan, sekarang antara overdrive, distorsi dan fuzz, seperti tidak ada pembatas lagi diantaranya. Misalnya Big Muff yang merupakan distorsi tingkat tinggi yang melakukan pemangkasan kasar, atau Distortion + yang merupakan distorsi yang masih menggunakan pemangkasan halus.
Jadi tidak salah kalau kita menyebut mereka overdrive/distortion yang sebenarnya dari ketiga nama tersebut intinya hanyalah pemangkasan terhadap sinyal.

1 komentar: